Jumat, 21 September 2012

Si Penggembala




Di daerah padang rumput yang luas, rumput-rumput yang hijau bagaikan hamparan karpet hijau, hiduplah seorang penggembala yang memiliki banyak domba. Sehari-hari dia menggembalakan domba-dombanya di padang rumput.

‘Pekerjaan ini sangat menyenangkan sekali’ Pikir dia. Karena dia bisa sambil bermain ketika jenuh. Terkadang dia bermain mengejar dan menangkap domba-domba yang sedang memakan rumput hijau.

Terkadang dia juga memanjat pohon untuk memetik buahnya dan tiduran diatas pohon itu sambil melihat domba-dombanya dari atas.

‘Tempat ini sangat nyaman sekali.’ Pikir si Penggembala sambil menutup matanya yang mulai terasa berat. Dia pun tertidur.


Setelah bangun, dia melihat domba-dombanya sedang berteduh dibawah pohon yang sangat rindang. Setelah itu, dia tidak lupa untuk menghitung jumlah dombanya dan ternyata dombanya masih utuh. Dia pun bergumam, ‘Pekerjaan ini sangat menyenangkan ternyata, karena biarpun saya tidur, domba-domba ini tidak berkurang sedikitpun.’




Musim hujan adalah musim yang tidak dia sukai, karena pekerjaan dia akan lebih berat setiap harinya. Dia merasa jengkel karena harus memandikan domba-domba itu setiap sore sebelum dimasukkan kekandang. Selain itu, dia juga tidak bisa bermain atau untuk tidur diatas pohon. Oleh sebab itu, dia berpikir agar tidak menggembalakan domba-dombanya terlalu jauh. Bahkan setiap hari, dia memaksakan domba-domba itu memakan rumput disatu tempat saja. Ini menyebabkan rumput disekitar kandang cepat habis.

Hingga di akhir musim hujan, rumput di sekitar kandang sudah habis dan menyerupai tanah lapang yang gersang. Sebaliknya didaerah yang lebih jauh rumput-rumput hijau menyerupai hutan yang sangat lebat. Ini membuat dia harus lebih jauh lagi menggembalakan domba-dombanya.

Semakin hari semakin jauh pula dia menggembalakan domba-dombanya bahkan mulai mendekati hutan belantara.




Ini membuatnya semakin jauh dari perkampungan dan gampang merasa jenuh dan bosan. ‘Ah, bosan sekali. Aku sudah naik pohon dan tidur tapi tetap bosan juga,’ gumam dia karena semakin bosan.

Dari sini, dia hanya bisa melihat beberapa orang saja yang sedang bertani.
Untuk menghibur dirinya, terkadang dia meninggalkan domba-dombanya hanya untuk mengobrol dengan petani-petani itu. Namun, menurut petani-petani itu, dia sangat mengganggu pekerjaan mereka, karena dia mengajak mengobrol saat mereka sedang sibuk bekerja.




Para petani pun sepakat untuk tidak menanggapinya saat dia mengajak mengobrol. Dan ini membuat dia geram dengan para petani itu.

‘Aku kan hanya ingin mengobrol saja, kenapa mereka tidak menghiraukanku sih. Sebel jadinya, awas saja nanti aku kerjain mereka,’ pikir si penggembala sambil berjalan kearah domba-dombanya.


‘mmm kira-kira gimana ya caranya ngerjain mereka…mmm,’ gumam si penggembala sambil memegang dagunya. ‘Aha, aku ada ide. Aku akan pura-pura saja dombaku diterkam serigala. Begitu mereka kesini dan melihat domba-dombaku baik-baik saja, pasti mereka akan kesal hahaha,’ kata si penggembala dengan sangat yakin.
Akhirnya dia pun memulai idenya untuk mengerjai mereka.

‘Toloooooong…ada serigala yang mau menerkam domba-dombaku… toloooong…. ’ teriak si penggembala.

Karena mendengar teriakan yang cukup keras, para petani itu pun berdatangan dengan alat-alat yang dipersiapkan untuk mengusir serigala. Namun betapa kagetnya ketika mereka sampai di tempat domba-domba penggembala itu tenang-tenang saja.




Karena heran, salah satu dari mereka bertanya. ‘Hei, mana serigalanya? Kami lihat kamu tenang-tenang saja dan tidak apa-apa!’
Bukannya menjawab, si penggembala malah tertawa terbahak-bahak. ‘hahahaha mana ada serigala disini, apa kalian tidak melihatnya? Domba-dombaku baik-baik saja hahaha, kalian tertipu hahaha.’

Para petani pun makin kesal dengan sikapnya itu. Ada yang merasa sangat dongkol sekali dan marah karena merasa dikerjain.
‘Huh, dasar anak pembohong,’ kata salah satu dari petani itu.
‘Benar, dia pembohong!’ sahut rekan disampingnya sambil meletakkan cangkul di pundakknya.
‘Ayo kita kembali bekerja saja.’ Kata petani yang lainnya.
Akhirnya mereka kembali bekerja.

Si penggembala masih tertawa geli. ‘hahaha mereka bodoh juga, masa ada serigala disini, ada-ada saja hahaha’.

Hari berikutnya, dia melakukan hal itu lagi. Dan di pun tertawa geli saat para petani itu berdatangan dengan wajah panik.

Akhirnya salah satu dari petani itu berkata, ‘Besok, jika dia berteriak lagi, kita tidak usah datang saja, karena pasti dia berbohong lagi.’
‘Benar sekali.’ Sahut petani lainnya.

Hari ketiga, si penggembala tidak sadar bahwa dia membawa domba-dombanya semakin dekat dengan hutan. Dan saat dia mencoba istirahat, tiba-tiba saja sekelompok serigala berlarian mengejar domba-dombanya. Dia pun panik. Dia berteriak dengan sangat keras meminta pertolongan para petani itu. Namun tidak ada satupun dari mereka yang datang.




‘Toloooong, toloooong ada serigala menerkam domba-dombaku… toloooong.’ Teriak si penggembala dengan sangat panic karena melihat domba-dombanya di terkam sekelompok serigala.

Di area pertanian, para petani tidak menghiraukannya lagi, salah satu dari mereka berkata, ‘Dia pasti berbohong lagi seperti kemarin-kemarin, kita tidak usah kesana, nanti dia malah menertawakan kita.’ Petani yang lain pun menjawab ‘Betul sekali, kita lebih baik melanjutkan pekerjaan kita saja.

Dan akhirnya, domba-dombanya banyak yang diterkam oleh serigala. Itulah akibat dari berbohong. Orang-orang tidak ada lagi yang percaya dengannya. TAMAT.


1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino and Hotel - Mapyro
    Welcome to Harrah's 이천 출장안마 Cherokee Casino and Hotel. 777 Casino Center Drive, Cherokee, North 이천 출장안마 Carolina 광주 출장안마 28719, United States. Map. View rates. Directions. 파주 출장샵 Rating: 경주 출장안마 1 · ‎14 votes

    BalasHapus